Audiensi Pasis Dikreg Seskoad dengan BPS Kabupaten Ngawi Bahas Penurunan Minat Penduduk Produktif di Bidang Pertanian

NGAWI, BUSERJATIM.COM GROUP  2 Juli 2024 – Dalam rangka mendukung Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Wilayah Pertahanan (Wilhan) Pasis Dikreg Seskoad Angkatan 64 tahun 2024, telah dilaksanakan audiensi antara Perwira Siswa (Pasis) Dikreg Seskoad dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ngawi. Audiensi ini bertujuan untuk mendiskusikan isu penting mengenai penurunan persentase minat penduduk produktif terhadap bidang pertanian, serta tantangan dalam menarik perhatian petani milenial.

 

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang berlangsung di kantor BPS Kabupaten Ngawi ini dihadiri oleh Bapak Bagas Susilo, Kepala BPS Kabupaten Ngawi, Bapak Ambar Budhi S., Kepala Tim Produksi BPS, dan Bapak Yoyok Eko C., Kepala Tim Sosial BPS. Pertemuan ini menjadi forum penting untuk menggali data dan wawasan mengenai dinamika sektor pertanian di Kabupaten Ngawi, khususnya terkait minat generasi muda dalam bidang ini.

 

Dalam sambutannya, Bapak Bagas Susilo mengungkapkan keprihatinannya terhadap tren penurunan minat penduduk produktif untuk bertani. “Persentase penduduk produktif yang berminat di bidang pertanian terus menurun. Meskipun upaya untuk menggalakkan petani milenial sedang digencarkan, hasilnya belum terlalu signifikan dalam menarik minat anak muda untuk bertani,” ujar Bagas.

 

Sesi tanya jawab yang interaktif mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi. Bapak Ambar Budhi S. menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama adalah persepsi bahwa pekerjaan petani tidak menjanjikan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang semakin kompleks. “Banyak anak muda yang melihat pekerjaan petani sebagai profesi yang kurang menarik dan tidak memiliki prospek ekonomi yang baik,” tambah Ambar.

 

Bapak Yoyok Eko C. menambahkan bahwa meskipun harga beras naik, petani sering kali tetap miskin karena banyak gabah yang dijual dan dibeli kembali dalam bentuk beras, membuat petani lebih sebagai konsumen daripada produsen. “Ini menciptakan siklus di mana petani tidak mendapatkan keuntungan maksimal dari hasil panen mereka dan justru menjadi konsumen produk yang mereka hasilkan sendiri,” jelas Yoyok.

 

Dalam audiensi ini, Pasis Dikreg Seskoad mengajukan beberapa pertanyaan strategis untuk memahami lebih dalam isu yang dihadapi dan mencari solusi yang dapat diimplementasikan. Diskusi tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi yang dapat mendukung peningkatan minat generasi muda terhadap bidang pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Ngawi.

 

Audiensi ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara Seskoad dan BPS Kabupaten Ngawi untuk memperkuat sektor pertanian dan memastikan keberlanjutan ekonomi pertanian di daerah tersebut. Hasil dari diskusi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan dan program yang lebih efektif dalam mendukung petani dan menarik minat generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan