MADIUN,Sebagai wujud sinergitas Polri dan Insan Pers dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka D,.SIK.,MH. bersama Ketua PWI Madiun Siswo Widodo,melaksanakan silaturahmi dikediaman Wartawan senior Madiun Bapak Santoso, alamat di
Jalan Tirto Indah blok A 12, Perumnas Kelun, Kelurahan Kelun, Kecamatan Kartiharjo. Kota Madiun. Rabu (9/1/2022).
Kedatangan Kapolres AKBP Dewa Putu didampingi oleh Kasi Humas Iptu Supriyanto, Ketua PWI Siswo Widodo dan beberapa rekan media yang lain, disambut oleh Santoso beserta istri (Hery Siswati).
Beliau (Santoso) adalah wartawan senior Madiun yang dahulu pernah menjadi ketua PWI pada tahun 1993-1996, usianya 66 tahun tapi sampai sekarang setiap hari masih menulis, punya media sendiri salah satunya Media De Facto, kemudian bikin sendiri majalah, dan juga menulis buku.
Ketua PWI Madiun, Siswo widodo mengaku sengaja menyambangi kediaman Santoso agar para wartawan yang saat ini masih eksis, bisa meniru spirit meski dalam kondisi fisik yang tidak lagi prima. Sekalipun Santoso tidak lagi bekerja di media massa, namun sampai sekarang pun masih tetap berkarya.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengapresiasi kegiatan yang digagas PWI Madiun dalam memperingati HPN disituasi pandemi covid-19. Selain ajang silaturrahmi, kegiatan baksos tersebut juga sebagai wujud sinergi antara Polri dengan media. Sebab menurutnya, media massa memiliki peran cukup besar untuk menciptakan kondusifitas wilayah.
“Beliau diberikan keterbatasan tapi tetap hal positif yang dihadirkan, ini yang perlu kita contoh. Apalagi Polri punya humas, saya tekankan untuk kedepan belajarlah dari senior. Di momentum HPN tahun ini kita sambang ke beliau, kita jalin silaturrahmi, mudah-mudahan antara Polri dan insan media tetap bersinergi untuk menciptakan kondusifitas khususnya di Kota Madiun,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama Santoso bersyukur mendapat kado di HPN tahun ini. Baginya, profesi wartawan adalah pembelajar sepanjang hayat. Dia berpesan agar wartawan terus belajar dan mengupdate diri, agar tidak ketinggalan.
“Belajar terus, apapun, termasuk belajar nulis karena masyarakat kita semakin pintar. Jangan puas hanya menulis straight news, tapi kita harus bisa menulis bagaimana menulis human interest, feature, karena wartawan itu harus semua bisa,” ucapnya.