Buser.id, Kota Bekasi,- Paska kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Ciater Subang memberikan pelajaran berharga bagi pengelola bus wisata Kota Bekasi.
Pool bus pariwisata yang berada di jalur keluar Kemang Pratama, Pekayon makin teliti manakala menerima order.
Ferry selaku pengelola PO Bhakti menjelaskan bahwa dirinya tak segan-segan untuk menolak pesanan pelanggan. “Antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti musibah maut di Subang yang korban jiwa 11 orang meninggal dunia serta korban luka ringan dan luka berat,” kata Ferry saat ditemui wartawan, pada Senin (13/5).
Terkait bus pariwisata yang dikelola Ferry bahkan dirinya tak segan-segan untuk menolak permintaan pelanggan jika persyaratan terkait kelayakan tidak sempurna.
“Hingga Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang baru habis masa berlaku tetap kita batalkan meski pelanggan pesan bus tersebut,” terang Ferry. Hal tersebut sebagai upaya antisipasif supaya minimalisasi dampak jika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan bersama.
“Meskipun demikian semua paham jumlah permintaan bus pariwisata meningkat pada bulan-bulan terakhir ini, tetapi tetap pada koridor mendetail dalam persyaratan order,” terang Ferry.
Hal senada juga diungkapkan oleh Hermawan, Kepala Terminal Induk Kota Bekasi. “Uji kelayakan untuk bus general selalu dilakukannya berkala dengan waktu periodik sampai kini teratur,” papar Kater Hermawan pada Rabu (15/5) di ruang kantornya.
Terkait dengan biaya KIR menurut Hermawan free sama sekali. “Sehingga perlu apresiasi bagi bus yang patuh menangani KIR karena memang penanganan kini bebas biaya alias free,” papar Hermawan.
Khusus bus pariwisata oleh para pengelola selalu berjalan periodik hingga setiap enam bulan sekali.
“Manajemen senantiasa melakukan tata kelola teratur untuk pariwisata sementara untuk general pasti dilaksanakan tanpa terlewatkan,” pungkas Hermawan Kater Induk Kota Bekasi. (romo kosasih)
