Laksanakan Pembersihan Lahan yang di Jadikan Tempat Budidaya Kelor, Anggota Babinsa-01/Larantuka tanaman kelor harus cukup sinar matahari.

NTT, BUSER. ID-Membudidayakan tanaman kelor sejatinya tidak terlampau sulit. Tanaman ini bisa tumbuh subur di hampir seluruh wilayah Indonesia, baik dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1.000 mdpl.

Tanah sebagai lahan tanam tidak harus khusus, hanya saja jangan pada tanah yang lengket dan wilayah yang terendam air. Lahan tanam juga harus terbuka dan cukup menerima sinar matahari.

Oleh karna itu Babinsa Koramil 1624-01/ Larantuka, Serda Jasinto dan beberapa orang rekannya dari Koramil 1624-01/Larantuka melaksanakan pembersihan di lahan yang di jadikan lahan budidaya kelor di Desa Lewoloba, Kec. Ilemandiri. Kab. Flores timur pada Selasa, (17/05/2022).

Kodim 1624/Flotim telah mengambil langkah-langkah nyata sebagi tindak lanjut dilapangan untuk mensukseskan kedepannya penanaman kelor tersebut, diawali dengan membuka dan menyiapkan lahan kebun kelor di masing-masing Koramil jajarannya.

Serda Jasinto mengungkapkan bahwa “Setelah ekor kecambah muncul, kemudian benih langsung di tanam di lahan dengan jarak tanam 1 meter(m) x 1 m. Lubang harus memiliki kedalaman sekitar 30 cm sampai 50 cm dengan lebar 20 cm sampai 40 cm. Sebelumnya, tanah ada baiknya dicampur pupuk kandang atau kompos.

Setelah satu hingga dua minggu, daun kecil akan mulai bermunculan. Untuk mendapatkan panen pertama diperlukan waktu sekitar tiga bulan. Setelah itu, setiap bulan sekali kelor akan panen. Untuk satu pohon kelor bisa menghasilkan sekitar 0,5 kilogram (kg) daun. “Jika tanaman semakin tua, akan semakin banyak hasil daunnya,” ungkapnya.

Serda Jasinto anggota Koramil 1624-01/Larantuka menyampaikan kepada rekan-rekannya, agar selalu semangat dan menjaga faktor keamanan dalam bekerja pungkasnya.

Pos terkait