buser.id – Sampah di perairan Bendungan Jatigede ternyata menjadi berkah bagi sebagian orang. Riat (43) Warga Maleber Desa Wado, Kecamatan Wado mengakui, sudah satu tahun ini, dirinya menekuni memungut sampah di perairan Bendungan Jatigede. Dalam sehari, Riat mampu memungut sampah, terutama sampah plastik yang bisa didaur ulang, mencapai 1 kwintal sampah. Jumlah tersebut dihasilkan dari pagi hingga sore. “Sampah bagi kami malah menjadi berkah, karena malah bisa menghasilkan uang setiap harinya,” ujar Riat, Kamis (24/2/2022) di pesisir blok Tugu Wado.
Hingga kini, kata Riat, ada sekitar 20 orang lebih yang tiap harinya bekerja memungut sampah di wilayah perairan Blok Tugu Wado. “Puluhan orang itu hanya di Blok Tugu Wado, kalau di blok lainnya lebih dari 20 orang. Makanya banyak yang terbantu juga ekonomi dengan banyaknya sampah,” tuturnya.
Dia menggambarkan, sampah yang dipungut kebanyakan berupa plastik yang bisa didaur ulang. Harga sampah plastik yang berhasil dikumpulkan dijual ke pengepul dengan rata-rata Rp 2.500 per kilogram. Warga lainnya, Suparman menyebutkan, memungut sampah di perairan kini justru menjadi kerjaan utama. Pasalnya dari hasil memungut sampah, pendapatannya bertambah.
Menurutnya dengan modal sampan kecil, karung dan kemauan, dirinya bisa mendapatkan penghasilan dari adanya tumpukan sampah di Bendungan Jatigede. “Biasanya mungut sampah dari pagi sampai sore, hasilnya dikumpulkan, 2 atau 3 hari dijual ke bandar. Jadi lumayan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya (Pemkab Sumedang)