Indramayu – Mengantisipasi potensi bencana alam di musim hujan, jajaran Forkopimcam Sukagumiwang yang terdiri atas unsur kepolisian, TNI, dan pemerintah kecamatan melakukan kegiatan meping atau pengecekan langsung ke lokasi rawan bencana amblasnya tanggul Sungai Cimanuk, Jumat pagi (31/10/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Sukagumiwang AKP Suripto, S.H., M.H., didampingi Camat Sukagumiwang Mohamad Mulya Setiawan, S.STP., serta Danramil Sukagumiwang yang diwakili oleh Sertu Dulloh.
Tim bersama-sama meninjau dua titik tanggul yang dinilai berisiko tinggi terhadap longsor dan luapan air, masing-masing berlokasi di Blok Jati Desa Tersana dan Blok Tersi Desa Gedangan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa di Blok Jati, tanggul Sungai Cimanuk mengalami kerusakan sepanjang 50 meter dengan kedalaman sekitar 10 meter.
Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, mengingat jarak tanggul ke area persawahan hanya sekitar 5 meter, dan ke permukiman warga sekitar 100 meter. Bila debit air Sungai Cimanuk meningkat, air berpotensi meluap ke lahan pertanian dan rumah warga Desa Tersana.
Sementara itu, di Blok Tersi Desa Gedangan, kondisi tanggul juga tidak kalah rawan. Tercatat, amblasnya tanggul sepanjang 100 meter dengan kedalaman mencapai 8 meter. Lokasi tersebut berjarak sekitar 200 meter dari permukiman warga Desa Gedangan dan Tulungagung. Apabila curah hujan tinggi, air sungai dikhawatirkan akan menggenangi kawasan permukiman.
Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kapolsek Sukagumiwang AKP Suripto mengatakan bahwa kegiatan meping ini merupakan langkah preventif untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintah dalam menghadapi potensi bencana.
“Kami bersama Forkopimcam melakukan pemetaan di titik-titik tanggul yang mengalami kerusakan guna memastikan upaya penanggulangan dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Tujuannya agar dampak kerusakan tidak meluas serta keselamatan warga dapat terjamin,” ujar AKP Suripto.
Ia menjelaskan, sejak 15 Oktober 2025, perbaikan tanggul di Blok Jati telah dilakukan oleh Balai Pengelolaan Wilayah Sungai (BPWS) Cimanuk-Cisanggarung dengan membangun tanggul permanen menggunakan pondasi pasir batu dan saluran pembuangan air. Proyek tersebut diperkirakan selesai dalam dua bulan ke depan.
Sementara di Desa Gedangan, perbaikan sementara telah dilakukan pada Juli hingga Agustus 2025 dengan menggunakan pancang kayu dolken yang dilapisi kain dan diisi tanah sebagai langkah penahan sementara.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk BPWS dan pemerintah daerah, agar langkah perbaikan bisa segera diselesaikan sebelum musim hujan tiba sepenuhnya. Kami juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Cimanuk agar tetap waspada, tidak membuang sampah ke sungai, serta segera melapor jika melihat tanda-tanda tanggul retak atau longsor,” tambah Kapolsek.
Ia menegaskan, kesiapsiagaan bersama menjadi kunci untuk meminimalkan risiko bencana. Kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, TNI-Polri, hingga masyarakat harus terus dijaga agar setiap potensi ancaman dapat segera direspons.
“Kami berharap partisipasi aktif masyarakat menjadi bagian penting dalam sistem peringatan dini bencana. Dengan kerja sama yang solid, kita dapat menjaga keamanan dan keselamatan bersama,” pungkas AKP Suripto.
Terpisah Kasie Humas Polres Indramayu AKP Tarno kembali mengingatkan masyarakat untuk aktif memanfaatkan kanal pelaporan yang tersedia.
“Jika ada potensi gangguan kamtibmas, masyarakat bisa segera melapor melalui layanan Lapor Pak Polisi – SIAP MAS INDRAMAYU via WhatsApp di nomor 081999700110 atau call center 110,” tegasnya.






